Cerita ini karya saya semua...jika jelek mohon dimaklumi...saya baru pemula...yang ingin menjadi penulis terkenal :D

Total Tayangan Halaman

Minggu, 15 Mei 2011

Go..Go.. Nusa Indah!

Hai, namaku Tista. Hari ini aku senang sekali. Sebagai siswa SMP tentu berkewajiban mengikuti kemah. Nah, hari ini aku akan melaksanakannya. Satu hari sebelumnya, kumulai menata-nata barang-barang bawaan. Ibu, orang yang kusayangi juga ikut membantuku menyiapkan segala keperluan. 


'Tin, tin!' suara klakson motor ibu terdengar dari teras rumah. "Iya Bu sebentar!", seruku dari dalam rumah. Kebetulan ayahku sudah pulang satu hari yang lalu dari bekerja di luar kota, yang kemudian membantuku mengangkat barang-barang bawaan ke motor kami. "Uh, berat sekali", keluhku, tapi ibu menyemangatiku. Senyumku mulai mengembang saat saat aku membayangkan betapa asyiknya di perkemahan nanti bersama teman-teman. "Ayo Bu! Kita berangkat", dengan semangat kunaiki motor tuaku. 


Sampai di sekolah, kulihat wajah-wajah bahagia yang siap melaksanakan kemah. Ya, teman-temanku sudah siap. Apalagi reguku, regu Nusa Indah yang selalu bersama dan kompak dalam segala kegiatan kepramukaan. ''Aduh, berat sekali tasku, kalau tidak karena kemah aku nggak akan bawa tas seberat ini", keluh salah satu temanku. Aku mulai menyemangatinya seperti apa yang dikatakan ibu tadi. "Jangan begitu, nanti di sana kita bisa saling membantu, apalagi kita satu regu, kita bisa saling berbagi cerita di tenda pasti seru deh".


Mobil polisi dan truk sudah mulai berdatangan, siap mengantar kami semua ke lokasi perkemahan. Ya, kami memang tidak diantar dengan bus, karena dana sekolah tidak mendukung untuk menyewa bus. 


Sampai di lokasi, kami mulai mengangkat barang-barang bawaan ke lapangan.
Waktu itu sangat panas jadi regu kami, Nusa Indah kewalahan mendirikan tenda. Apalagi tenda regu kami itu tenda tentara jadi berat sekali. 



Setelah selesai mendirikan 3 tenda, yaitu tenda dapur, barang, dan tidur kami mulai beristirahat dan bersiap untuk memasak makanan. Segera aku mengeluarkan tempe dan tepung. Ya memang, tempe goreng memang kesukaanku. "Teman-teman, aku cuma mencampur tempe sama tepung aja ya, karena aku paling takut kalau suruh memasak, apalagi menggoreng. Hehehe", kataku. "Yah, masa ketua nggak bisa masak, cape deh", kata salah satu temanku menggoda. 


Selesai memasak, kami mengikuti upacara pembukaan. Walaupun waktu itu gerimis, tetapi matahari masih bertahan untuk bersinar terik. Jadi, beberapa teman kami banyak sekali yang sakit.
Untung saja, anggota reguku tidak ada yang sakit. Jadi kami masih bisa mengikuti berbagai kegiatan dengan lancar, antara lain lomba PBB, lomba memasak, dan lomba futsal. 


Saat lomba futsal akan dimulai, hujan mulai bertambah deras, makin deras, deras sekali. Akhirnya lomba futsal ditiadakan. Kami mulai masuk ke tenda, tapi oh tidak, tenda kami bocor!   Karena derasnya hujan, seluruh peserta kemah diungsikan ke dalam kelas. Memang lokasi perkemahan kami dekat dengan sekolah. 


Ada sesuatu yang mengganjal, salah satu teman dalam regu kami kakinya kram. Padahal baru saja ada pemberitahuan lewat speaker, "Karena hujan makin deras, maka sebisa mungin selamatkan barang-barang kalian!" Ya memang, tenda kami tiga-tiganya bocor semua. Akhirnya sebagai ketua regu saya membantu memijat kaki temanku. Tak lama kemudian PMR datang dan membantu mengobati temanku. 
Bolak balik kami memindahkan barang-barang ke ruang kelas. 


Hujan membuat tanah di lapangan menjadi becek dan menggenang. Karena barang-barang yang kami bawa sangat banyak kami kewalahan "Jangan panik, menyelamatkan barang-barang sudah kami larang sekarang selamatkan diri kalian sendiri, jangan ada yang masih di tenda, semuanya jangan ada di tenda!", terdengar suara lagi dari tenda sekretariat.


Di ruang kelas, banyak yang menangis, banyak yang sakit. Regu Nusa Indah, sebagian besar sedih dan menangis, bahkan akupun menangis. "Huhuhuhuhuhu....barang-barangku masih banyak yang disana.." "Lampu emergensiku masih ada di sana!" "Tasku dimana?" "Huhuhu, komporku masih di sana, gimana dong? Itu mahal!" "Gas 3 kgku di sana! Belum aku bayar lagi, gimana kalo ada yang ngambil?", banyak keluhan terdengar, tangisan juga sangat jelas di mana-mana.


Kegiatan dalam jadwal hancur sudah. "Ah, andaikan tak ada hujan. Pasti kemah kali ini sangat seru", kataku sambil terisak. Aku sangat takut, kacau, kemah kali ini sangat kacau. Rasanya sangat nyaman jika mengingat rumah. "Andaikan saja tadi aku nggak ikut." aku mulai mengeluh lagi. Hancur sudah bayangan-bayangan menyenangkan tentang kemah. Kata-kata ibu, semuanya bohong! 


Malam itu aku tak bisa tidur, selalu teringat barang-barangku yang masih tertinggal. "Bagaimana hpku? bagaimana kompornya? bagaimana jaketku, itu kan masih baru? Kalau hilang gimana?" pikirku. Yah memang di lokasi itu banyak kejadian terutama pencurian. 
Di malam yang dingin ini, aku habiskan dengan melamun sedih. "Eh, Tista jangan melamun, senyum dong, semangat! Kan masih ada hari esok. Besok siapa tau cerah.", hibur temanku. "Iya Tis, hati-hati lho kesambet...hahaha", gurau salah satu temanku lagi. Lama-lama hilang sudah sedihku, beruntung sekali aku memiliki teman-teman satu regu yang begitu peduli denganku. 


Paginya kami sedikit bersemangat. Sebelum wide game, semua peserta jalan-jalan dahulu. Wide game dimulai. "Wah nggak sempat mandi nih, airnya habis semua". Karena kompaknya satu regu mengurungkan niatnya untuk mandi. 


Kami mulai berjalan, berhenti di pos-pos untuk menjawab pertanyaan dan memulai tantangan. Melewati sawah-sawah, kebun, dan lainnya membuat menjadi bersemangat lagi. Setelah berjalan jauh dan melewati banyak tantangan, kami mulai beristirahat, "Aduh minumanku habis", kata salah satu anggota regu Lili, "Nih, kamu ambil saja botol minumanku, belum kuminum kok!", balasku dengan senyuman. Kami tahu dan sadar, bahwa kami harus saling membantu sesama teman walau itu bukan dari regu kami sekalipun.


Sampai di lokasi perkemahan kami semua mengeluh, "Capek, lapar, Desi dan Tasya sudah masak belum ya?"tanyaku. Memang dua anggota regu harus tinggal untuk jaga tenda dan memasak. Tapi ternyata mereka baru memasak nasi saja, karena kompor kami memang cuma satu dan itu pun hanya cukup untuk membuat nasi. "Halo Tista, Ibu bawakan lauk dan sayur untuk kamu dan teman-teman kamu", kata Ibu yang kemudian datang tanpa kusadari. Asyik, ternyata ibu datang di saat yang tepat.


Saat upacara penutupan, regu kami dikejutkan saat dibacakan pemenang regu tergiat. "Juara ke 3 tergiat diraih oleh regu Nusa Indah".
Waah, aku terkejut dan tak percaya. Walau hanya juara 3, dengan bangga aku maju ke depan untuk menerima piala.

Walaupun kemah kali ini kacau dan hanya dilaksanakan 2 hari 1 malam, tetapi tetap berkesan. Apalagi banyak teman-temanku yang selalu ada di saat sedih dan putus asa. Dengan spontan kami berseru, Go..go..Nusa Indah!





Lusia Yotista