Cerita Unik & Asik karya Tista

Cerita ini karya saya semua...jika jelek mohon dimaklumi...saya baru pemula...yang ingin menjadi penulis terkenal :D

Total Tayangan Halaman

Minggu, 15 Mei 2011

Go..Go.. Nusa Indah!

Hai, namaku Tista. Hari ini aku senang sekali. Sebagai siswa SMP tentu berkewajiban mengikuti kemah. Nah, hari ini aku akan melaksanakannya. Satu hari sebelumnya, kumulai menata-nata barang-barang bawaan. Ibu, orang yang kusayangi juga ikut membantuku menyiapkan segala keperluan. 


'Tin, tin!' suara klakson motor ibu terdengar dari teras rumah. "Iya Bu sebentar!", seruku dari dalam rumah. Kebetulan ayahku sudah pulang satu hari yang lalu dari bekerja di luar kota, yang kemudian membantuku mengangkat barang-barang bawaan ke motor kami. "Uh, berat sekali", keluhku, tapi ibu menyemangatiku. Senyumku mulai mengembang saat saat aku membayangkan betapa asyiknya di perkemahan nanti bersama teman-teman. "Ayo Bu! Kita berangkat", dengan semangat kunaiki motor tuaku. 


Sampai di sekolah, kulihat wajah-wajah bahagia yang siap melaksanakan kemah. Ya, teman-temanku sudah siap. Apalagi reguku, regu Nusa Indah yang selalu bersama dan kompak dalam segala kegiatan kepramukaan. ''Aduh, berat sekali tasku, kalau tidak karena kemah aku nggak akan bawa tas seberat ini", keluh salah satu temanku. Aku mulai menyemangatinya seperti apa yang dikatakan ibu tadi. "Jangan begitu, nanti di sana kita bisa saling membantu, apalagi kita satu regu, kita bisa saling berbagi cerita di tenda pasti seru deh".


Mobil polisi dan truk sudah mulai berdatangan, siap mengantar kami semua ke lokasi perkemahan. Ya, kami memang tidak diantar dengan bus, karena dana sekolah tidak mendukung untuk menyewa bus. 


Sampai di lokasi, kami mulai mengangkat barang-barang bawaan ke lapangan.
Waktu itu sangat panas jadi regu kami, Nusa Indah kewalahan mendirikan tenda. Apalagi tenda regu kami itu tenda tentara jadi berat sekali. 



Setelah selesai mendirikan 3 tenda, yaitu tenda dapur, barang, dan tidur kami mulai beristirahat dan bersiap untuk memasak makanan. Segera aku mengeluarkan tempe dan tepung. Ya memang, tempe goreng memang kesukaanku. "Teman-teman, aku cuma mencampur tempe sama tepung aja ya, karena aku paling takut kalau suruh memasak, apalagi menggoreng. Hehehe", kataku. "Yah, masa ketua nggak bisa masak, cape deh", kata salah satu temanku menggoda. 


Selesai memasak, kami mengikuti upacara pembukaan. Walaupun waktu itu gerimis, tetapi matahari masih bertahan untuk bersinar terik. Jadi, beberapa teman kami banyak sekali yang sakit.
Untung saja, anggota reguku tidak ada yang sakit. Jadi kami masih bisa mengikuti berbagai kegiatan dengan lancar, antara lain lomba PBB, lomba memasak, dan lomba futsal. 


Saat lomba futsal akan dimulai, hujan mulai bertambah deras, makin deras, deras sekali. Akhirnya lomba futsal ditiadakan. Kami mulai masuk ke tenda, tapi oh tidak, tenda kami bocor!   Karena derasnya hujan, seluruh peserta kemah diungsikan ke dalam kelas. Memang lokasi perkemahan kami dekat dengan sekolah. 


Ada sesuatu yang mengganjal, salah satu teman dalam regu kami kakinya kram. Padahal baru saja ada pemberitahuan lewat speaker, "Karena hujan makin deras, maka sebisa mungin selamatkan barang-barang kalian!" Ya memang, tenda kami tiga-tiganya bocor semua. Akhirnya sebagai ketua regu saya membantu memijat kaki temanku. Tak lama kemudian PMR datang dan membantu mengobati temanku. 
Bolak balik kami memindahkan barang-barang ke ruang kelas. 


Hujan membuat tanah di lapangan menjadi becek dan menggenang. Karena barang-barang yang kami bawa sangat banyak kami kewalahan "Jangan panik, menyelamatkan barang-barang sudah kami larang sekarang selamatkan diri kalian sendiri, jangan ada yang masih di tenda, semuanya jangan ada di tenda!", terdengar suara lagi dari tenda sekretariat.


Di ruang kelas, banyak yang menangis, banyak yang sakit. Regu Nusa Indah, sebagian besar sedih dan menangis, bahkan akupun menangis. "Huhuhuhuhuhu....barang-barangku masih banyak yang disana.." "Lampu emergensiku masih ada di sana!" "Tasku dimana?" "Huhuhu, komporku masih di sana, gimana dong? Itu mahal!" "Gas 3 kgku di sana! Belum aku bayar lagi, gimana kalo ada yang ngambil?", banyak keluhan terdengar, tangisan juga sangat jelas di mana-mana.


Kegiatan dalam jadwal hancur sudah. "Ah, andaikan tak ada hujan. Pasti kemah kali ini sangat seru", kataku sambil terisak. Aku sangat takut, kacau, kemah kali ini sangat kacau. Rasanya sangat nyaman jika mengingat rumah. "Andaikan saja tadi aku nggak ikut." aku mulai mengeluh lagi. Hancur sudah bayangan-bayangan menyenangkan tentang kemah. Kata-kata ibu, semuanya bohong! 


Malam itu aku tak bisa tidur, selalu teringat barang-barangku yang masih tertinggal. "Bagaimana hpku? bagaimana kompornya? bagaimana jaketku, itu kan masih baru? Kalau hilang gimana?" pikirku. Yah memang di lokasi itu banyak kejadian terutama pencurian. 
Di malam yang dingin ini, aku habiskan dengan melamun sedih. "Eh, Tista jangan melamun, senyum dong, semangat! Kan masih ada hari esok. Besok siapa tau cerah.", hibur temanku. "Iya Tis, hati-hati lho kesambet...hahaha", gurau salah satu temanku lagi. Lama-lama hilang sudah sedihku, beruntung sekali aku memiliki teman-teman satu regu yang begitu peduli denganku. 


Paginya kami sedikit bersemangat. Sebelum wide game, semua peserta jalan-jalan dahulu. Wide game dimulai. "Wah nggak sempat mandi nih, airnya habis semua". Karena kompaknya satu regu mengurungkan niatnya untuk mandi. 


Kami mulai berjalan, berhenti di pos-pos untuk menjawab pertanyaan dan memulai tantangan. Melewati sawah-sawah, kebun, dan lainnya membuat menjadi bersemangat lagi. Setelah berjalan jauh dan melewati banyak tantangan, kami mulai beristirahat, "Aduh minumanku habis", kata salah satu anggota regu Lili, "Nih, kamu ambil saja botol minumanku, belum kuminum kok!", balasku dengan senyuman. Kami tahu dan sadar, bahwa kami harus saling membantu sesama teman walau itu bukan dari regu kami sekalipun.


Sampai di lokasi perkemahan kami semua mengeluh, "Capek, lapar, Desi dan Tasya sudah masak belum ya?"tanyaku. Memang dua anggota regu harus tinggal untuk jaga tenda dan memasak. Tapi ternyata mereka baru memasak nasi saja, karena kompor kami memang cuma satu dan itu pun hanya cukup untuk membuat nasi. "Halo Tista, Ibu bawakan lauk dan sayur untuk kamu dan teman-teman kamu", kata Ibu yang kemudian datang tanpa kusadari. Asyik, ternyata ibu datang di saat yang tepat.


Saat upacara penutupan, regu kami dikejutkan saat dibacakan pemenang regu tergiat. "Juara ke 3 tergiat diraih oleh regu Nusa Indah".
Waah, aku terkejut dan tak percaya. Walau hanya juara 3, dengan bangga aku maju ke depan untuk menerima piala.

Walaupun kemah kali ini kacau dan hanya dilaksanakan 2 hari 1 malam, tetapi tetap berkesan. Apalagi banyak teman-temanku yang selalu ada di saat sedih dan putus asa. Dengan spontan kami berseru, Go..go..Nusa Indah!





Lusia Yotista
Senin, 28 Februari 2011

Selalu Bersamamu


Dan ternyata sesosok tubuh laki" berpostur tinggi itu adalah Sammy,dengan ramah ia menawarkan bantuan kepadaku,dengan gugup aku menerima tawarannya sambil menunjuk sebuah buku agak tebal bersampul warna merah.
"umm...,,Yang itu!"
lalu iapun mengambilkan buku itu untukku
"Nih bukunya..,hmm...buku tentang cara membuat kue?kamu mau belajar buat kue yah?"tanya sammy.
"Ummhh..iah ni,lagi mau iseng" coba belajar buat kue."
"Wah,kalo udah bisa berhasil,boleh dunk sekali" buatin aku beberapa?"Kata Sammy dengan nada bercanda...,Diapun tersenyum padaku dan akhirnya kami berbincang".

Untuk pertama kalinya aku melihat Sammy tersenyum..,senyumnya sangatlah manis..
Seorang laki" yang tadinya aku pikir cueq dan juteq,ternyata sangat ramah kepadaku.
Entah mengapa ia begitu ramah kepadaku...

Sejak saat itu kami berdua menjadi dekat,dan aku mulai berpacaran dengannya..

suatu saat aku mengajak Sammy ke sebuah taman bunga untuk mengobrol dan untuk mencicipi kue buatanku..
"Ini buat kamu..,waktu itu km ingin aku buatkan kue kan?Aku tidak tau seperti apa rasanya,tapi mudah"an aja enak" kataku..
"Kue?Kamu benar" membuatkanya untukku?Waktu itu kan aku cuma bercanda"Balasnya sambil tersenyum."
lalu dimakannya kue berbentuk beruang itu..,,akupun sejenak terdiam bertanya" apakah komentar darinya nanti...
"Bagaimana rasanya?Enak?"
"Tidak....."
"Ohh...begitu...lain kali aku berusaha buat yg lebih baik.."Balasku tanpa mendengarkan perkataannya sampai akhir.
"Tidak jauh berbeda dengan buatan ibuku.." terusnya.
"Ibu?"
"Iah,ibuku...ternyata selain wajahmu mirip ibuku,kue buatanmu juga mirip rasanya dengan buatan ibuku...dulu sebelum ibuku meninggal,setiap sore sehabis pulang sekolah,ibuku selalu membuatkan ku kue,tapi sekarang sudah tidak lg.."
air mata sammypun menetes membasahi pipinya..
"Sudah jangan sedih,kalau begitu mulai hari ini,setiap sore aku akan buatkan km kue"
Sammy pun mengangguk tersenyum menerima tawaranku ,matanya masih berkaca".
Sekarang aku mengerti kenapa ia begitu ramah kepadaku,ternyata ia melihat sosok ibunya daripadaku..


Suatu malam sammy mengajakku pergi kepantai..
sehabis makan malam dipantai iapun mengajak ku untuk duduk di tepi pantai sambil melihat bintang.Sejenak iapun terdiam dan berkata

"Aku sangat menyukai bintang,kamu lihat langit di atas sana?Begitu indah bertaburan bintang,sama seperti hati seseorang,akan terasa indah jika dihiasi oleh cinta...,dan apa kamu tau,dulu ada orang-orang yang bilang jika seseorang mati,maka ia akan menjadi bintang?
Aku rasa Ibuku selalu melihat dan menjagaku dari atas sana"

"Mungkin saja benar,di atas sana ibumu pasti sangat ingin kamu bahagia,supaya dy tenang di atas sana" Jawabku.

Sammypun terdiam dan termenung..
"Ia..,aku tahu..Jika aku mati,aku ingin sekali menjadi bintang"
entah apa yg sedang Sammy pikirkan

"Kamu ingin menjadi bintang dilangit di atas sana?"Balasku

"Bukan di atas sana,tetapi aku ingin menjadi bintang di langit hatimu..,menghiasi hatimu dengan kenang-kenangan indah bersamaku..,aku rasa langit di atas sana sudah cukup dihiasi oleh bintang-bintang..,Aku tak berharap hanya aku bintang yg menghiasi hatimu,tapi aku hanya berharap nantinya bintangku adalah yg paling terang"

akupun menangis dan memeluk erat tubuhnya,aku sungguh menyayanginya..Lalu aku bertanya kepadanya
"Sayang,kira-kira seberapa besar rasa sayangmu kepadaku?"

"Ntahlah,aku tidak dapat menggambarkannya..,cukup kamu rasakan sendiri..,mungkin suatu saat kamu akan tahu dan mengerti seberapa besar rasa sayangku itu,dan mungkin suatu saat kamu dapat menggambarkannya untukku." Jawabnya sambil tersenyum

Ntah mengapa senyum dan perkataannya menghentikan niatku untuk bertanya dan menenangkanku,aku pun kembali menikmati pemandangan langit saat itu...

Tak lama kemudian Sammy mengajakku untuk menuliskan sebuah harapan di sebuah kertas dan dimasukkan kedalam sebuah botol kaca kemudian menguburnya di dalam pasir itu.Lalu kami berduapun menuliskan sebuah harapan.Ntah apa yang ditulis oleh Sammy,namun yang pasti,aku berharap supaya Sammy akan selalu mencintaiku,dan kuberharap cintanya tidak akan pudar.

"Sayang,bukankah untuk membuat sebuah harapan itu harus pada saat bintang jatuh?"tanyaku

"Mungkin benar seharusnya kita harus membuat harapan saat bintang jatuh,dan entah kapan saat itu akan datang,dan ntah pada saat itu kita dapat bersama-sama membuat permohonan seperti ini atau tidak,paling tidak sebelum bintang itu terjatuh,ia sudah tahu apa yang kita berdua harapkan saat ini."

Lalu Sammy memberikan aku sebuah kalung dengan liontin bintang
"Pakailah kalung ini..,dan di setiap kamu melihat kalung ini,dr situ pula akan terdapat sebuah harapan,jadikanlah bintang ini sebagai penerang di dalam hatimu..,dan disaat kamu sedih,lihatlah bintang ini,maka kamu akan tahu,aku selalu bersamamu,aku janji."

Lalu sammy mendekap tubuhku,tawa dan haru bercampur jadi satu pada malam itu,aku tidak mau malam itu segera berakhir..
Karena hari itu begitu indah.Aku tidak tahu sampai kapan aku dapat merasakan indah hari-hariku bersamanya,tetapi aku tidak memikirkannya lagi,ia telah berjanji kepadaku untuk selalu bersamaku,dan aku yakin ia pasti tepati janjinya.

Beberapa bulan kemudian saat aku dan Sammy sedang makan malam,mendadak aku pingsan.Lalu
Sammypun membawaku ke rumah sakit.Ia sangat mengkhawatirkan keadaanku,ia slalu berusaha untuk tetap terjaga sampai aku siuman.Tangannya menggenggam erat tanganku,tak pernah ia lepaskan,dalam ketidak sadaranku,ku mendengar dia memanggil namaku beberapa kali,beberapa lama kemudian aku membuka kedua mataku,dan kulihat ia menatapku dengan wajah cemas.
Aku masih belum dapat banyak bergerak saat itu karena kondisi tubuhku masih sangat lemah.

Lalu dokter mengajak Sammy keruangannya untuk membicarakan hasil diagnosa darinya.
Beberapa lama kemudian Sammy kembali terdiam dengan wajah yang pusat pasi,aku masih dapat melihat bekas air mata membasahi pipinya,dalam hati aku bertanya" apakah yang dokter katakan,namun Sammy meyakinkanku bahwa aku akan baik-baik saja.

Selama beberapa hari aku dirawat di di rumah sakit,keadaanku semakin lama semakin memburuk
aku tidak merasakan sedih sedikitpun,karena Sammy benar" memperhatikanku dan merawatku dengan baik,tiap malam ia tidak pernah tidur dengan nyenyak hanya untuk memastikan bahwa diriku baik" saja
pada suatu malam ketika Sammy sudah tertidur,aku berdoa kepada Tuhan

"Ya Tuhan,betapa beruntungnya aku yang telah Engkau berikan seorang kekasih yang begitu menyayangiku seperti ini,aku merasa tidak pantas untuknya,bersamanya selama ini,sudah memberikan aku kebahagiaan yang benar" lebih dari cukup,bahkan....Jika aku harus mati sekarang...,aku tidak menyesal karena sempat memilikinya..,biarkanlah dia mendapatkan seseorang yang lebih baik daripada aku.."

Keesokan harinya,aku berbincang" dengan Sammy
"Sayang,2 minggu lagi adalah hari ulang tahunku,aku harap dihari itu kamu akan bersamaku selalu sampai hari itu berakhir."kataku
"Ia,aku berjanji,dihari itu aku akan menemanimu,bahkan sampai kamu bosan denganku.

Akupun tersenyum,kata" Sammy selalu dapat menenangkanku,tidak lama kemudian dokter memanggil Sammy keruangannya lagi untuk membicarakan penyakitku ini
akhirnya aku tidak dapat lagi menahan diri untuk mencari tahu tentang penyakit ku ini,lalu ..,diam diam aku mendengarkan pembicaraan dokter dengan Sammy.

Betapa terkejutnya aku setelah mendengar kata-kata yang keluar dari mulut sang dokter,Ternyata aku memiliki masalah yang benar" serius dengan jantungku,kemungkinan aku untuk tetap hidup sangatlah kecil,dan aku harus dipindahkan ke rumah sakit yang lebih lengkap peralatannya serta dengan dokter yang lebih ahli,sekejap tubuhku lemas tak berdaya,tubuhkupun langsung terjatuh ke lantai,akhirnya Sammy dan dokterpun sadar pembicaraan mereka kudengarkan,lalu Akupun segera dibawa ke ruanganku untuk dirawat kembali.

Seharian penuh Sammy menjaga diriku yang sedang lemah tak berdaya ini.Keesokan harinya ketika aku membuka kedua mataku,betapa terkejutnya aku melihat Sammy sudah tidak ada disampingku.
Keesokan harinyapun Sammy juga tidak datang menjengukku.
Sampai 2 hari setelah Sammy tidak menjengukku,aku termenung dan berfikir.Hatiku mulai bertanya" ada apa gerangan terjadi.Apakah Sammy sudah bosan denganku?Apakah ia sudah putus asa dengan diriku karena penyakit yang aku derita ini?apakah ia sudah berpaling kepada wanita lain?
Tidak!Aku tidak boleh berpikirian seperti ini,Sammy tidak mungkin berbuat begitu,ia sudah berjanji kepadaku,dan aku percaya kepadanya.

Keesokan harinya aku sudah tidak tahan lagi dan aku pergi mencari Sammy.Dengan tubuhku yang lemah tidak berdaya ni aku berusaha menemukan Sammy.Tiba akhirnya saat aku pergi ke t4 aku dan Sammy biasa pergi untuk makan ber2,dari kejauhan aku melihat Sammy dengan sesosok wanita berambut hitam sebahu,akupun terkejut melihatnya.Kesal,kecewa,sedih,benci,sakit hati,bercampur aduk jadi 1,aku sudah tidak tahu harus bagaimana lagi
"Aku benci Sammy" kataku dalam hati,sekejap matakupun mulai berkaca"
lalu air matapun mulai membasahi pipiku.

"Mengapa?Mengapa Sammy berbuat seperti itu?Dimana janji-janjinya yang dulu dia ucapkan kepadaku?
Mengapa ia meninggalkanku seperti ini?Apakah semudah itu cintanya pudar??Apa salahku?Apa karena penyakitku ini?Ternyata ia sama saja seperti semua laki-laki yang lain"
Aku sangat kecewa kepada Sammy,skrg aku benar" putus asa,seseorang yang sudah menjadi semangat hidupku,dan seseorang yang sudah menjadi semangat ku untuk sembuh dan untuk tetap kuat,pergi begitu saja.Akhirnya akupun kembali ke rumah sakit

hari demi hari demi hari aku lewati tampa Sammy.Aku merasakan penderitaan paling berat yang pernah aku rasakan sepanjang hiduku.Aku sadar,aku masih sangat mencintainya.Namun betapa sedihnya aku melihat kekasihku meninggalkan diriku disaat aku benar" membutuhkannya,dan yang lebih menyakitkan,ia berpaling kepada wanita lain,aku sungguh tidak dapat menerima kenyataan ini.Sudah 3 hari berlalu semenjak kejadian itu,namun penderitaan yang aku rasakan seperti 3 tahun lamanya,kondisiku semakin lama semakin memburuk2 . Kemudian,aku mendapat kabar bahwa ada yang mau mendonorkan jantungnya kepadaku.Dan besok aku sudah dapat dioperasi.
Akupun sangat terkejut,dan aku sangatlah bahagia,sbentar lagi aku akan sembuh.Entah siapa orang yang begitu baik yang mau menyumbangkan jantungnya untuk org seperti aku.Bahkan mungkin saja ia belum pernah melihatku.Tapi....
Tiba" terdengar suara pria dari belakangku

"Selamat ya!"

Setelah aku membalik badanku ternyata ia adalah Sammy,entah apa yang harus aku rasakan.Senang,ataupun sedih.
Senang karena seseorang yang aku cintai sekarang berdiri tepat didepanku,atau sedih karena teringat perbuatan Sammy yang telah meninggalkanku dan telah menodai cintanya dan berpaling kepada wanita lain.

Akupun termenung dan menenangkan pikiranku,mungkin saja wanita itu bukan siapa"nya.Tapi,tidak mungkin.aku percaya dengan apa yang aku lihat waktu itu,wanita itu pasti kekasih nya yang baru.

"Lowh,kenapa melamun?Selamat ya kamu sudah mendapatkan donor jantung,dan sebentar lagi kamu akan sembuh,aku senang sekali mendengarnya,bagaimana keadaanmu skrg?apakah sudah agak membaik?Kira" apa yang akan kamu ingin lakukan ketika sudah sembuh nanti?Bagaimana kalau pergi kepantai ?disana kita akan menggali harapan kita bersama,nanti kamu akan tahu apa yang akan aku harapkan pada saat itu." Kata Sammy sambil tersenyum

akupun tetap terdiam.Di otak ku masih teringat bayang" kejadiaan saat itu,dan saat Sammy meninggalkanku disaat aku sedang membutuhkannya.Sekarang disaat aku akan segera sembuh ia malah kembali kepadaku."Sudah cukup,aku sudah tidak mau percaya lagi dengan kata-kata Sammy"
Kataku dalam hati

Sammy:"Kenapa kamu diam saja?Kamu tidak senang mendengar berita kamu akan sembuh?Ada apa?apa yang sedang kamu pikirkan?"

Aku:"Sudah cukup!Sudah cukup sampai hari ini saja kamu mempermainkanku!jangan membohongi aku lagi dengan janji"mu lagi!aku sudah tidak mau mendengarkan kamu lagi!aku tidak mau bertemu denganmu lagi!Pergi kamu!Pergi saja dengan wanita itu,jangan pernah hiraukan aku lagi!"

Sammy:"Ta...tapi kenapa?Apa salahku?Mengapa kamu menjadi seperti ini?"

Aku:"Tidak perlu berpura" lagi,kamu pasti tahu apa yang kamu perbuat,skrg km pergi!Aku sudah tidak mau melihatmu lagi!

Entah mengapa kata" itu langsung terucap dari mulutku,terlihat dari wajah Sammy kekecewaan yang begitu mendalam,matanya pun bergetar,berkaca",namun ia terdiam,bukan seperti merasa bersalah,namun seperti ada sesuatu yang ingin ia katakan kepadaku,namun ia tidak sanggup mengucapkannya,lalu iapun pergi.

Akupun tak kuat lagi membendung air mata ku ini.Aku benar-bernar tidak percaya aku melakukannya.Sekarang aku benar" yakin aku telah kehilangannya dan aku tidak akan pernah bisa bersamanya lagi.

Keesokan harinya,tibalah saatnya aku untuk dioperasi,aku berdoa kepada Tuhan,supaya operasi ini dapat berjalan dengan baik,dan aku dapat benar" sembuh.

operasipun dilakukan.Aku dioperasi dalam satu ruangan bersama dengan orang yang ingin mendonorkan jantungnya kepadaku,hanya saja kami berdua dipisahkan oleh sebuah tirai sehingga aku tidak dapat melihat seperti apa rupa org itu walaupun hanya sekilas saja.
ternyata tidak semudah dan secepat yang kubayangkan,operasi berjalan begitu lama,aku diberi suntikan obat bius supaya aku tidak sadarkan diri.

akhirnya operasipun selesai,aku telah dinyatakan sembuh,namun bagaimanakah nasib org itu?yang telah mendonorkan jantungnya kepadaku?
aku belum dapat sadarkan diri setelah operasi selesai
keesokan harinya aku dapat kembali membuka kedua mataku,terlihat sosok kerumunan keluargaku dan kerabatku sedang mencemaskanku.

Ayah..,ibu..,adiku..,teman-temanku,dan....,Tunggu dulu,ada sesosok wanita yang wajahnya aku kenal,namun aku tidak tahu siapa namanya.
Akhirnya aku teringat siapa wanita ini,dia adalah wanita yang bersama Sammy waktu itu.Tapi mengapa ia ada disini?

Aku:"Siapa kamu?Mengapa kamu ada disini??apa yang sedang kamu lakukan
Lalu ibuku berkata kepadaku

Ibu:"Dia adalah dr. Shanty yg mengoperasimu sayang,dia sangat ahli,walaupun diumurnya sekarang yang masih muda,ia sangatlah hebat ,berterima kasihlah kepada dia,karena jika bukan karena dia,kamu tidak dapat sembuh seperti sekarang ini"

Aku:"Apa??Ka..kamu adalah dokter?Dokter yang mengoperasiku?Jadi waktu itu?"

Akupun terkejut,aku tidak mengerti apa yang terjadi

Aku:"Lalu..,waktu itu mengapa kamu waktu itu bersama Sammy?"

Dr.Shanty:"Sammy?Oh,Sammy pacarmu itu?Waktu itu aku sedang sangat sibuk,ditengah perjalananku kerumah sakit,ia menghubungiku,dan memintaku untuk bertemu untuk membicarakan masalah penyakitmu,ia sangat ngotot sekali memintaku agar mau mengoperasimu.Ia begitu peduli terhadapmu"

Jadi..,aku salah menuduh Sammy?,waktu itu aku berpikir dr.Shanty adalah kekasihnya
Arrghhhh....Apa yang telah aku lakukan?Aku sungguh sangat menyesal.Masih Teringat jelas wajah Sammy dan matanya saat aku menuduh dan memfitnahnya waktu itu.Apa yang telah aku lakukan ya Tuhan?Aku telah menyakiti seseorang yang begitu menyayangiku?Aku yakin ia pasti akan membenciku

Dr.Shanty:"Mengapa kamu terdiam?hmm..ngomong",apa kamu tidak mau tahu siapa yang mendonorkan jantungnya untukmu?"

Kata-kata dr.Shanty membuyarkan lamunanku
Aku:"Tentu!Tentu saja aku ingin mengetahuinya,aku ingin tahu siapa orang baik yang rela mendonorkan jantungnya kepadaku.Bagaimana keadaan dia sekarang dok?

Dr.Shanty:"Dia sudah meninggal."

Aku:"Apa?Meninggal?"

Akupun tidak bisa berkata apa" lagi,aku sungguh tidak mengerti,siapa orang yang merelakan nyawanya untuk kesembuhanku.Entahlah,yg pasti dia adalah orang baik
Lalu dr.Shantypun mengantarku.

Akhirnya berdua telah sampai,ternyata dr.Shanti mengantarkanku ke sebuah kuburan yang tidak jauh dari rumah sakit.Lalu kami berdua memasuki kawasan kuburan itu dan berhenti disebuah kubur.

Dr.Shanty:"Nah,kita sudah sampai,dia adalah orang yang mendonorkan jantungnya untukmu."

Akhirnya aku sampai dikuburan orang itu,dan perlahan" kuperhatikan sebuah nama yang tertulis di batu nisan itu.Dan kulihat terdapat nama "SAMMY".

Aku:"Ja..jadi...,orang yang mendonorkan jantung itu..,, Sammy??Jadi orang dibalik tirai ruangan operasi waktu itu...,Sammy?"

betapa terkejutnya diriku melihat smua kenyataan yang terjadi,tanpa kusadari air mataku langsung menetes terjatuh ke tanah,mulutku terasa terkunci rapat,kali ini hati ku benar" bergetar,tiba" semua bayangan yang terjadi antara aku dan Sammy masuk kedalam pikiranku.Kenangan" bersamanya,sejak awal bertemu,sampaia aku mengusirnya beberapa waktu yang lalu.Semua berjalan begitu cepat,aku tidak bisa menerima kenyataan ini,Sammy pergi begitu cepat.Andai aku boleh memilih,lebih baik aku tidak perlu sembuh dari penyakitku ini.Karena,sakit yang kurasakan sekarang,terasa lebih menyakitkan.

Dr.Shanty:"Sudah,jgn sedih lagi,biarkan arwah Sammy dapat tenang di atas sana...
Sebelum dioperasi,ia menitipkan surat ini kapadaku untukmu,bacalah."

Aku:"Surat?Dari Sammy??"

Akupun langsung menyergap surat itu dari tangan dr. Shanty
inilah surat dari Sammy,,

"Dear Angie

ketika kamu membaca surat dariku ini,itu artinya aku sudah tidak mendapat merasakan hangat cahaya matahari pagi,dan mungkin aku sudah tidak dapat mendengar merdunya kicauan burung ditaman seperti waktu kita berdua waktu itu,dan mungkin tubuhku sudah terbujur kaku,atau mungkin aku sudah berada didalam sebuah peti yang dikubur jauh didalam tanah.

Namun aku tidak menyesal,aku sudah melakukan yang terbaik untuk seseorang wanita yang benar-benar aku cintai.Kini dia sudah dapat merasakan indahnya kilauan bintang dilangit malam.

Angie..,jangan pernah menangisi kepergianku ini,dan jangan pernah menyesali apa yang telah terjadi.Aku yang sudah memilih jalan ini.Dan aku yakin,ini yang terbaik.Aku harap kamu dapat mengerti.Disetiap pertemuan,selalu ada perpisahan.Disetiap awal,pasti akan ada akhir.Tapi kamu tidak perlu takut,karena ini bukan akhir dari kebersamaan kita.Kita adalah dua manusia,1 hati,hatiku hanya untukmu dan kini jantungku akan berdetak untukmu,untuk cinta kita.Seperti janjiku dulu,aku akan selalu bersamamu.Walaupun kini ragaku tak lagi berada disampingmu,akan tetapi cintaku akan selalu menyertaimu,dalam setiap langkahmu,tak lekang oleh waktu."

Aku:"Sammy...kenapa?kenapa kamu begitu baik kepadaku?
"Sammy..,apakah jantungmu dapat mendengarkan suaraku dari sana?Dengarkan aku
Sammy...Aku mencintaimu,sungguh mencintaimu,aku akan bertahan,demi KAMU,demi
Cinta kita...

akhirnya akupun harus membiasakan hari hariku,tanpa Sammy.Beberapa hari kemudian tibalah saat aku berulang tahun.Aku mendapat banyak kado dari kerabat"ku.
Dari mama,papa,adik dan temanku,tapi aku tidak melihat kado dari Sammy.Aku berkata kepada Tuhan,"Ya Tuhan,jika engkau akan memberikan sebuah kado kepadaku,aku harap kado itu adalah kesempatan untuk bertemu dengan Sammy,Sampai hari ini berakhir."

Lalu akupun teringat pada saat Sammy berjanji untuk menemaniku dihari ulang tahunku seharian penuh sampai aku bosan dengannya,namun aku rasa ia sudah tidak dapat menepati janji itu lagi,ini adalah hari ulang tahunku yang paling buruk,tidak ada lagi kejutan" manis dari Sammy.

Lalu akupun teringat juga saat Sammy datang untuk mengucapkan selamat kepadaku,saat itu ia menyebutkan agar aku dan dia pergi ke pantai untuk menggali harapan yang kita kubur waktu itu bersama ketika aku sudah sembuh.Akupun langsung bergegas pergi ke pantai dan menggali harapan yang Sammy kubur waktu itu.Akhirnya aku menemukan botol berisi harapan milik Sammy,perasaanku sangatlah gugup waktu itu,akhirnya aku beranikan diri untuk membukanya,lalu aku melihat harapannya

"Aku ingin selalu bersama Anggie"

Tulisan itu masih terlihat jelas,lalu disana rupanya terdapat sebuah gulungan kertas yang lain,akupun membuka gulungan itu,

"Angie,akhirnya kamu membuka harapan yang aku kubur waktu itu.Dan tahukah kamu,saat kamu sudah dapat membaca suratku ini,itu artinya harapanku sudah terkabul =).Mulai saat hari itu saat kamu dioperasi,Tuhan telah mengabulkan harapanku itu,kini aku bersamamu,dan masih bersamamu,menjadi jantung hatimu,aku berdetak untukmu,mulai sekarang,sampai nanti.

tadinya aku ingin pergi kepantai bersamamu untuk terakhir kalinya,menikmati indahnya cahaya bintang bersama lagi,Berbagi keceriaan bersama.Paling tidak hanya untuk sekedar melihat senyummu untuk terakhir kali.Namun itu hanyalah angan"ku,dan selamanya akan menjadi angan"ku,saat itu kamu mengusirku,tanpa alasan yang jelas,yang dapat aku pahami.

Akhirnya aku memutuskan untuk pergi kepantai ini sendiri,dan kutuliskan pesan ini untukmu,pesan terakhir dariku.Kamu tidak boleh sedih,karena aku tidak kemana",aku masih disini.., masih denganmu.

kamu tahu angie?Janjiku untuk bersamamu seharian penuh diharian ulang tahunmu?Aku rasa aku sudah menepatinya,namun mungkin kamu tidak menyadarinya,selama seharian penuh kita bersama.Dengan jantungku yang berdetak untukmu.

Mungkin aku sudah mati,tetapi aku tetap hidup,di dalam hatimu,sebagai bintang yang akan selalu menyinari hatimu,dan menemani dirimu dalam setiap langkahmu.
Aku akan selalu bersamamu,meskipun raga kita tidak bersama,atau mungkin kini tidak akan pernah bersama.Cintaku akan selalu menyertaimu.

Walaupun raga ini telah mati,itu tidak berarti harapanku ikut terkubur bersama dengan ragaku.Harapanku akan tetap hidup dalam dirimu.Aku berharap kamu akan tetap tegar menjalani hidupmu kelak.Karena kamu tidak pernah sendiri...,

Karena aku...,,
Selalu bersamamu..."


Air mata ini rasanya sudah tidak dapat untuk menetes lagi lagi.
Hatiku rasannya seperti teriris menjadi beberapa bagian,tetapi aku harus tetap kuat
Demi Sammy.

Maafkan aku ya Tuhan,ternyata sampai saat ini aku tidak pernah menyadari,ternyata selama ini engkau telah memberikan kado yang paling indah yang tidak pernah aku miliki selama ini.

Sammy...,Sammy adalah kado terindah yg engkau berikan kepadaku.


Selama beberapa hari aku menjalani hari-hariku seperti biasa,walaupun terasa ada yang hilang,namun kini aku mulai menyadari...Disetiap saat aku mendengar jantung ini berdetak,disaat itu juga aku sadar,Sammy selalu bersamaku,disetiap waktu.Disaat aku sedih,dan disaat aku mulai putus asa untuk berharap,akan kulihat kalung bintang dari Sammy.
"Aku cinta kamu Sammy,aku harap kamu dapat mendengar itu,dan aku harap kamu tidak akan pernah lelah berdetak,berdetak untukku."


Sumber : repost dari temen >_<
Lusia Yotista romantic
Kamis, 23 Desember 2010

♥ Ibu ♥


saat pertama kali kubuka mataku
ku melihat pancaran lembutmu
kau membelaiku dan menciumku setulus hatimu
air mata menetes dari mata indahmu

dikala aku menangis ..
kau menghiburku
dikala aku tertawa..
kaupun ikut tertawa
dikala aku nakal
kau menegurku kemudian menciumku serta membelaiku

suatu hari..
dimalam hari yang sunyi
masih terdengar lirih
nyanyian lembutmu
meninabobokan aku 
sehingga ku tertidur lelap

hari hari berganti bulan
bulan bulan berganti tahun
ku mulai tumbuh
bertambah nakal
tetapi mengapa.. mengapa..
kau masih tetap menyayangiku.. menjagaku..
setulus hatimu

Sebab hidup itu singkat..beberapa tahun berlalu..
badanku yang kecil dan lucu kini
telah tumbuh besar
menjadi remaja..

kau tahu? 
ini semua adalah berkatmu
yang mendidiku.. menyayangiku..
hingga aku menjadi seperti ini

kini..
tak ada lagi nyanyian lirih yang menidurkanku
kini..
tak ada lagi tawa mu dari bibirmu yang selalu menciumku
kini..
tak ada lagi kecupan lembutmu
kini..
tak ada lagi teguran sayang saat kunakal
kini..
kau tak lagi disisiku
kuhanya bisa berdoa dan berdoa

andai saja.. aku mampu..
aku sanggup.. aku bisa..
untuk membalas semua kebaikanmu

tapi..
apalah daya..
aku hanya bisa menangis menyesali semua kesalahanku dulu
membantahmu.. membentakmu.. menyalahkanmu..
aku menyesal!
sangat menyesal!

hanya doa yang bisa aku kirimkan pada Tuhan
untuk mu Ibu..

kau tahu..?
apakah kau tahu..?
ku menyayangimu lebih dari kata yang terucap dibibirku ini
hanya 1 yang kumau
bersamamu selamanya untuk
membahagiakanmu menyayangimu ..
selama hidupku..

THE END
Lusia Yotista puisi
Selasa, 16 November 2010

Drama : Penyesalan

Ini drama karanganku, baru pertama kali buat drama, di baca ya :) 




ADEGAN 1
          Saat bel istirahat berbunyi seluruh murid langsung keluar menuju kantin, tetapi hanya Lina yang tetap tinggal di dalam kelas. Ia terlihat gusar, seperti sedang memikirkan sesuatu yang sulit. Kemudian ia berjalan menuju meja milik Rani dan mulai merogoh-rogoh isi tas Rani.
Lina            : “Akhirnya…” (MEMANDANG DOMPET RANI)
Sementara Lina sibuk mengembalikan posisi barang-barang Rani seperti semula, ternyata Doni melihat apa yang dilakukan Lina
Doni                     : “Astaga! Bagaimana ya ekspresi Rani kalau aku beritahu? Hihihi”        (BERGUMAM DARI DEPAN KELAS)
Kriing… bel usai istirahat berdering, satu persatu murid-murid mulai memasuki kelas.
Rani           : “Eh, Lina kok tadi aku nggak lihat kamu di kantin ya?”
Lina            : “Eh, em… iya tadi aku memang nggak ke kantin kok.”
Rani           : “Loh, tumben, memang kenapa?”
Lina            : “Em…aku males aja.”
Rani           : “Oh, nanti istirahat kedua ikut aku ke kantin ya?”
Belum sempat Lina menjawab, Pak Rudi, guru Bahasa Indonesia kelas 8 sudah dating.
Pak Rudi     : “Anak-anak, sebelum kita memulai pelajaran, bapak punya beberapa pengumuman.”
Doni             : “Apa pengumumannya, Pak?”
Pak Rudi     : “Pertama, karena kita sudah mulai mendekati tes akhir semester, diharap yang belum melunasi tabungan wisata mohon dilunasi.”
Doni             : “Lalu, apa pengumuman yang kedua, Pak?”
Rani             : “Doni, Pak Rudi kan belum selesai bicara.”
Pak Rudi     : “ Kedua, karena sekarang Indonesia sedang dilanda bencana, diharap partisipasi kalian untuk menyumbang para korban bencana.”
Doni             : “Baik, Pak. Lalu sumbangannya diserahkan pada siapa?”
Pak Rudi     : “Sebentar Doni, bapak belum selesai bicara”
Rani & Lina : “Huuu..”
Pak Rudi     : “Karena cuaca hari ini tidak bersahabat…”
Doni             : “Iya, Pak. Itu diluar sedang hujan abu.” (MENUNJUK KELUAR JENDELA)
Lina             : “Doni, diam dong!”
Pak Rudi     : “…maka hari ini kita pulang awal dan sumbangan dan tabungan wisata diserahkan ke kantor Tata Usaha. Selamat siang anak-anak!”
                     (BERJALAN MENINGGALKAN KELAS)
Anak-anak : “Selamat siang, Pak!”
Rani                     : “Untung aja, tadi aku sudah bawa uang untuk bayar tabungan wisata.”  (MEMBUKA TAS)
Lina            : “Oh, kalau aku sudah bayar.”
Rani           : “Eh..eh..loh? Kemana dompetku?”
Lina            : “Ke..kenapa Ran?”
Rani           : “Dompetku hilang, Lin!”
Lina            : “Ah, masa?”
Rina           : “Iya, tuh lihat, nggak ada kan? (MEMPERLIHATKAN ISI TASNYA)
Doni           : “Ha, ha, ha.”
Lina            : “Kok kamu malah ketawa sih?”
Doni           : “Aku tahu kok siapa pencurinya.”
Rani           : “Hah! Kamu tau? Siapa?”
Doni           : “Tuh, di sebelahmu.”
Lina            : “Eh…” (WAJAHNYA MULAI MEMUCAT)
Rani           : “Siapa sih? Disebelahku cuma ada Lina.”
Doni           : “Memang Lina.”
Rani           : “Hah? Doni, kamu nggak boleh sembarangan nuduh gitu dong!”
Doni           : “Oh, kamu perlu bukti?”
Doni berjalan menuju meja Lina, kemudian mencari-cari sesuatu  di dalam tas Lina.
Lina            : “Eh, eh, kamu nga[ain buka-buka tasku?”
Doni           : “Nah, ketemu!” (MENGANGKAT DOMPET RANI)
Lina            : “Eh..”
Rani           : “Loh, Lina, kenapa dompetku bias ada di dalam tasmu?”
Lina            : “Aku juga nggak tau.”
Doni           : “Bohong. Aku lihat tadi waktu jam istirahat Lina tidak ke kantin, tetapi di kelas untuk melaksanakan niat jahatnya, mencuri dompetmu Rani.”
Rani           : “Apa betul Lina?” (DENGAN WAJAH SERIUS)
Lina            : “I..iya..be..betul Rani.” (SEMAKIN PUCAT)
Rani           : “Ya ampun Lina, kamu kok tega sih? Kamu senang kalau aku nggak ikut wisata gara-gara tabungan wisataku nggak lunas?”
Lina            : “Bu..bukan begitu Rani.”
Rani           : “Halah, ternyata selama ini aku salah menilai kamu sebagai seorang sahabat.” (DENGAN WAJAH KECEWA)
Lina            : “Maaf Rani”
Rani           : (MEMBUKA DOMPETNYA) “Hah, kok duitnya ludes sih?”
Lina            : “Maafkan aku Rani, tadi sudah aku gunakan.”
Rani           : “Apa?”
Lina            : “Maaf ya Rani, nanti pasti akan aku ganti kok uangnya, tapi tolong beri kesempatan aku untuk mencicilnya.”
Rani           : “Nggak, pokoknya dalam minggu ini kamu sudah harus mengembalikannya!”
Lina            : “Tapi, Rani..”
Rani           : “Sudah, sudah, ayo Doni kita pulang saja!”
Doni           : “Ayo, kita tinggal aja pencuri licik ini!”
Lina            : “Rani..” (DENGAN WAJAH SEDIH)


ADEGAN 2
          Di rumah Lina, Lina pulang dengan lesu. Ia bingung bagaimana caranya meminta uang yang cukup banyak kepada ayahnya, Pak Pamungkas.
Lina            : “Selamat siang.”
Pak Pamungkas : “Selamat siang, loh kok sudah pulang?”
Lina            : “Iya, tadi memang pulang awal karena cuaca tidak bersahabat.”
Pak Pamungkas : “Oh begitu. Kenapa mukamu lesu begitu?”
Lina            : “Em, tidak papa kok, cuma capek aja.”
Pak Pamungkas : “Pulang awal kok capek? Kalau ayah dulu jalan dari rumah  sampai sekolah 3 km lho! Masa kalah sama orang jaman dulu?”
Lina            : “Kok dibandingkan dengan ayah sih?”
Pak Pamungkas : “Ya sudah, makan dulu sana!”
Lina            : “Nggak ah, Lina mau ke kamar saja.”

ADEGAN 3
        Di kamar, Lina merenungi nasibnya. Ia bingung, ia juga tidak tega bilang pada ayahnya untuk meminta uang mengganti uang Rina yang dicurinya. Tanpa sadar ia berbicara sendiri.
Lina                     : “Uuh, kanapa tadi aku mencuri segala ya? Rina jadi benci sama aku. Kenapa juga si Doni pakai mergoki aku segala? Sial!”
Pak Pamungkas : “Loh, dari tadi ayah dengar ngomong-ngomong sendiri? Dari pada ngomong-ngomong sendiri, lebih baik makan sana!”
Lina            : “Eh, ayah sudah dari tadi ya di situ?”
Pak Pamungkas : “Dari tadi muka kamu lesu kaya gitu, ada apa sih?”
Lina            : “Em, begini. Tadi aku…mencuri uang Rina.”
Pak Pamungkas : “Hah, mencuri?”
Lina            : “Eh, tunggu penjelasanku dulu, yah. Di sekolah tadi disuruh melunasi tabungan wisata, tapi Lina tidak punya uang. Lina tidak enak kalau minta uang ayah.”
Pak Pamungkas : “Aduh, Lina. Kalau butuh uang itu bilang, kan bisa ayah carikan utangan.”
Lina            : “Iya, tapi Lina tidak suka ayah mengutang terus.”
Pak Pamungkas : “Ayah juga tidak suka mengutang, tapi karena itu kan kewajiban ayah untuk membiayai kamu.”
Lina            : “Iya, ayah.”
Pak Pamungkas : “Kamu kan tau utang ayah itu sudah menumpuk, kenapa kamu bikin masalah sih Lina? Ayah jadi tambah pusing.”
Lina            : “Maaf ayah.”
Pak Pamungkas : “Ya sudah, sebagai hukumannya kamu tidak boleh ikut wisata sekolah!” (PERGI MENINGGALKAN LINA)
Lina            : “Loh ayah! Ternyata memang harus aku lakukan sendiri.”

ADEGAN 3
        Pagi harinya Lina tidak terlihat ada di sekolah, melainkan ada di jalan untuk bekerja mencari uang, menjadi penjual koran.Tetapi Edi, teman sekelasnya melihat Lina.
Lina            : “Koran, koran, koran, koran. Korannya Pak?”
Edi              : (MENGHAMPIRI LINA) “Loh Lina, kamu nggak sekolah?”
Lina            : “Eh, em.. nggak, Di.”
Edi              : “Loh, kenapa?”
Lina            : “Aku cari uang dulu deh, Di.” (MENINGGALKAN EDI)
Edi              : “Eh, Lina, kenapa sih?” (SETENGAH BERTERIAK)
Lina            : “Nggak papa kok, sana kamu sekolah aja!” (BERTERIAK PADA EDI)

ADEGAN 4
        Sudah 4 hari Lina tidak masuk sekolah. Rani dan Edi mencadi cemas.
Rani           : “Kemana sih si Lina? Udah 4 hari nggak kelihatan.”
Doni           : “Mungkin mencuri lagi, trus dihukum deh sama orang tuanya.”
Edi              : “Hus, kamu jangan ngomong gitu.”
Rani           : “Iya nih, aku jadi khawatir.”
Doni           : “Ngapain khawatir sama pencuri?”
Edi              : “Doni, nggak boleh ngomong gitu!”
Rani           : “Lina kenapa ya?”
Edi              : “4 hari yang lalu, aku lihat Lina lagi jualan Koran.”
Rani           : “Hah, ngapain dia jualan koran?”
Edi                       : “Kemarin aku tanya ayahnya, katanya memang Lina lagi ada masalah sama temannya. Kayaknya ayahnya Lina nggak tau kalau Lina jualan koran untuk cari uang, ngelunasin utangnya sama kamu.”
Rani           : “Ya ampun, trus sekarang Linanya gimana?”
Edi             : “Katanya, sakit kecapekan.”
Rani           : “Aku jadi merasa bersalah nih.”
Doni           : “Aku juga.”
Rani                     : “Gimana kalau pulang sekolah nanti kita tengok Lina?”
Edi & Doni : “Oke”

ADEGAN 5
          Rani, Edi, dan Doni sampai di rumah Lina. Mereka, terutama Rani dan Doni merasa bersalah kepada Lina.
Rani, Edi, & Doni : “Permisi”
Lina            : “Iya”
Rani           : “Hallo Lina, gimana keadaanmu?”
Lina            : “Eh kalian, aku baik-baik aja kok. Ayo masuk dulu.”
Rina           : “Lina, kami mau…”
Lina            : “Rina, maaf ya. Aku belum bisa mengganti uangmu.”
Rina           : “Kamu nggak usah minta maaf.”
Doni           : “Iya, sebenarnya kami yang salah.”
Lina                     : “Loh, kok pada minta maaf sih? O iya Rin, ini uangnya aku cicil ya?” (MENYODORKAN SEJUMLAH UANG)
Rina           : “Udah deh nggak usah dikembaliin.”
Lina            : “Yah, berarti sia-sia dong aku kerja?”
Rina                     : “Nggak juga.”
Edi             : “Gimana kalau uangnya untuk ngerayain?”
Doni           : “Lebih baik uangnya jangan untuk makan-makan, kita sumbang untuk korban bencana alam saja.”
Edi, Rina & Lina : “Setuju”
Sejak saat itu, mereka berempat menjadi teman yang sangat akrab. Dan mulai saat itu pula mereka saling terbuka serta jujur satu sama lain

Lusia Yotista